Selasa, 21 Juli 2015

BUDIDAYA TIMUN

Budidaya Mentimun - Mentimun merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi yang luas dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Buahnya biasa langsung dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya.
Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan.

Budidaya tanaman mentimun di negara Indonesia masih rendah, banyak cara dan teknik untuk melakukan budidaya mentimun agar Indonesia dalam bidang pertanian produksi mentimun lebih melimpah.

Namun, kondisi budidaya tanaman mentimun lebih maksimal di iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21-27oC. Sedangkan ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1000-1200 meter dari permukaan laut.

Persyaratan Tumbuh Mentimun :

Tipe Tanah : Cocok di tanam di lahan yang jenis tanahnya lempung sampai lempung berpasir yang gembur dan mengandung bahan organik.

pH tanah optimum : 5,5 - 6,8

Ketinggian tempat : 100 - 900 m dpl

Syarat lain : lokasi terbuka oleh sinar matahari, drainase air lancar, dan bukan bekas penanaman mentimun dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh.

Contoh Varietas Mentimun :

Mayapada F-1

Memiliki bentuk buah meruncing dan warna buah hijau muda sampai sedang. Mentimun varietas ini memiliki ukuran panjang 16,0 - 16,5 cm dan diameter 3,0 - 3,5 cm. Bobot per buah sekitar 120 - 130 gram. Toleran terhadap penyakit downy mildew dan antraknosa. Varietas ini mulai bisa di panen ketika tanaman berumur 32 HST. Potensi produksi 50 - 60 ton/ha.



Panda

Vigor tanaman baik, cabang samping produktif. Buah berbentuk lonjong dan berwarna hijau muda. Buahnya berukuran panjang 17 - 18 cm dan diameter 3,5 - 4 cm bobot per buah sekitar 120 - 150 gram. Toleran terhadap penyakit downy mildew dan antraknosa. Mentimun sudah bisa di panen ketika tanaman berumur 33 HSt. Potensi produksi 40 - 50 ton / ha.



Venus

Cabang samping produktif. Bentuk buah langsing dengan bagian pangkal bulat. Daging buah manis, sehingga cocok untuk lalap. Buahnya berukuran panjang 15 - 16 cm dan diameter 3,5 - 4,0 cm. Bobot perbuah sekitar 120 - 130 gram. Toleran terhadap penyakit Antraknosa dan rebah batang. Sudah bisa di panen pada saat tanaman berumur 32 HST. Potensi produksi 50 - 60 ton / ha.


Persemaian Mentimun :

Kebutuhan benih per hektare sekitar 800 - 900 gram.

Siapkan media semai berupa campuran tanah steril sebanyak dua bagian dan pupuk kandang matang sebanyak satu bagian.

Lakukan penyemaian dengan cara sebagai berikut.

  • Ayak pupuk kandang dan tanah menggunakan ayakan pasir , kemudian campurkan secara merata.

  • Siapkan Polibag atau kantong plastik berukuran 6 x 10 cm yang sudah di lubangi di setiap sudut dasarnya.

  • Siapkan tempat persemaian berupa bedengan yang berukuran lebar 100 cm, tinggi 15 - 20 cm, dan panjang sesuai kebutuhan. Beri pembatas dari bilah bambu di kedua sisi bedengan dan penyekat disetiap panjang 1 - 1,5 m agar polibag bisa di susun rapat.

  • Isikan media semai kedalam polobag, lalu susun di tempat persemaian yang sudah di siapkan secara rapi dan rapat.

  • Sehari sebelum tanam benih, siram media polibag menggunakan How Harvet Silver dengan dosis 10 ml/ 14 liter air. Lakukan penyiraman hingga media semai di bagian dasar polibag menjadi basah.

  • Rendam benih di dalam air selama enam jam, lalu tiriskan dan bungkus dengan kain katun yang lembap.

  • Peram bungkusan benih di tempat yang hangat ( temperatur udara 30 - 32o C ) selama 12 jam. Bisa juga di peram di dalam kotak kardus atau kaleng yang di lengkapi dengan lampu bohlam berdaya 15 - 25 watt.

  • Tanam benih dengan cara di tancapkan di tengah polibag dengan kemiringan 45 derajat. Perhatikan ujung kutikula, yaitu ujung yang lancip, mengarah ke bawah. Timbun benih dengan media semai setebal 0,5 - 1 cm.

  • Setelah penanaman benih selesai, siram menggunakan gembor lembut agar benih tidak berantakan.

  • Untuk mempercepat dan menyeragamkan perkecambahan, tutup permukaan persemaian dengan karung atau daun pisang atau plastik selama dua hari, yaitu sampai calon daun lembaga mulai seragam menyembul ke permukaan media.

Lakukan perawatan persemaian dengan cara sebagai berikut.

  • Siram media semai secara rutin agar kelembapannya tetap terjaga.

  • Jika terserang penyakit rebah bibit ( dumping off ), semprotkan fungisida Benlate dengan dosis 1 g/l air atau Delsene dengan dosis 2g/l air.

  • Setelah berumur 10 - 12 hari atau daun sejati sudah tumbuh dua helai, bibit bisa di tanam di lahan.

Penanaman Mentimun :

Penyiapan Lahan

  • Bersihkan semak belukar dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dari lahan.

  • Lakukan pengapuran jika pH tanah di bawah 5,0. Untuk menaikkan satu point pH diperlukan kapur pertanian sebanyak 2 ton/ha.

  • Bajak atau cangkul lahan untuk membalik tanah dan memperbaiki struktur tanah.

  • buat bedengan sederhana dahulu dengan ukuran lebar bedengan 110 cm, lebar selokan 50 - 60 cm, dan tinggi bedengan 15 - 20 cm.

  • Tentukan kebutuhan pupuk dengan standar dosis untuk satu hektare lahan. Pada penanaman mentimun hibrida, ada dua aturan penggunaan pupuk, yaitu unutk sistem penanaman menggunakan mulsa plastik hitam perak dan untuk sistem penanaman tanpa menggunakan mulsa plastik hitam perak. Berikut ini penjelasan tentang kedua aturan penggunaan pupuk.

Penanaman

  • Sebelum penanaman di lahan, siram bibit di persemaian sampai media benar-benar lembab hingga ke bagian dasarnya.

  • Pada sistem tanam yang menggunakan mulsa plastik hitam perak, lakukan pencongkelan lubang tanam sedalam 8 - 10 cm.

  • Lepaskan bibit beserta media dan perakarannya dari plastik polibag dengan hati-hati agar media tidak pecah dan perakarannya tidak putus. Carannya, remas dengan tekanan ringan di bagian polibag agar media sedikit memadat. Setelah itu, keluarkan bibit beserta medianya dari plastik polibag.

  • Tanam bibit di lubang tanam. Atur kedalaman tanam dengan perkiraan 1 - 2 cm di bawah daun lembaga sejajar dengan permukaan tanah. Jika terlalu dalam, dikhawatirkan titik tumbuhnya terganggu oleh percikan air dan tanah. Jika terlalu dangkal di khawatirkan akan rebah dan patah, mengingat batang bibit mentimun bersifat sekulen ( tidak berkayu ).

  • Setelah penanaman selesai, lakukan penyiraman agar bibit cepat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.



Pemupukan Susulan Mentimun :


Pada umur 4 - 5 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Silver dengan takaran 10 ml/ 14 liter air. Aplikasikan Di tanaman Timun.

Pada umur 10 HST, lakukan pemupukan menggunakan larutan NPK dengan dosis 5 g/l air. Aplikasikan di lubang tanam sekitar pokok tanaman . setiap tanaman memperoleh sekitar 200 ml larutan NPK.

Pada umur 25 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Plus dengan takaran 15 ml/ 14 liter air. Aplikasikan pada tanaman dengan menggunakan Hand sprayer.

Pada umur 40 - 45 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Gold dengan Dosis 15 ml/14 liter air .

Jika pada saat produksi di jumpai banyak buah yang bengkok dan bentuknya abnormal, lakukan pemupukan kimia susulan menggunakan urea 100 kg/ha. Aplikasikan di samping tanaman dengan jarak 15 - 20 cm dari pokok tanaman.


Pemeliharaan Tanaman Mentimun :

Pemangkasan (Prunning) cabang

Jika banyak percabangan yang tumbuh dari ketiak daun, lakukan pemangkasan. Pilih dua atau tiga cabang produktif yang tumbuh paling besar dan sehat. Dari cabang yang tidak terpilih, pangkas bagian pucuknya saja, tidak dari pangkalnya. Tujuannya agar memberi kesempatan kepada akar untuk tumbuh luas dan persiapan perkembangan produktif.

Pemasangan Ajir Penopang

  • Fitrah tanaman timun sebernarnya menjalar di permukaan tanah. Namun, karena menginginkan permukaan kulit buahnya mulus dengan warna yang tidak belang, maka di perlukan ajir penopang buah mentimun menggantung.

  • Lakukan pemasangan ajir ketika tanaman berumur 3 - 7 HST agar tidak melukai akarnya.

  • Siapkan ajir dari bilah bambu dengan panjang 225 - 250 cm dan lebar 3 4 cm.

  • Tancapkan ajir di samping tanaman, sekitar 7 - 10 cm dari pangkal tanaman, dengan posisi miring ke dalam bedengan hingga bersilang di bagian ujung ajir tanaman di depannya. Di titik persilangan di beri galar bilah bambu yang menghubungkan persilangan satu dengan lainnya di sepanjang bedengan. Setelah itu, ikat menggunakan tali rafia tepat di titik persilangan ajir agar lebih kokoh.

Pengikatan Tanaman

Agar tanaman merambat di ajir, ikatkan tanaman pada ajir dengan menggunakan tali ravia. Lakukan pengikatan ini bersamaan dengan pertumbuhan tanaman ke atas, setiap 25 - 30 cm panjang batang.

Sanitasi Lahan

Salah satu penghambat produksi mentimun adalah adanya penyakit yang lebih dominan dari pada hama. Karena itu, lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitar tanaman secara rutin terutama jika teknik penanaman tanpa menggunakan mulsa plastik hitam perak untuk mencegah perkembangan penyakit.

Pengairan

  • Mentimun termasuk buah yang berair. Karena tanaman timun menghasilkan buah dari batang bagian bawah sampai ke atas, maka di perlukan kondisi tanah yang lembab dan stabil. Karena itu, lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menciptakan kelembapan tanah yang ideal.]

  • Sebaliknya, perakaran mentimun sangat sensitif terhadap kelembapan tanah yang terlalu tinggi. karena itu, lakukan perbaikan saluran drainase ketika penanamannya dilakukan pada musim hujan. Tujuannya, agar air hujan tidak sempat menggenang di dalam selokan.



Hama dan Penyakit Dominan pada Tanaman Mentimun :


Thrips dan Aphids

Dua jenis kutu penghisap cairtan tanaman, yaitu Thrips sp. dan Myzus persicae, sering menyerang tanaman mentimun. Thrips suka menghisap pucuk yunas dan bunga, sehingga menyebabkan daun mengeriting serta bentuk buah menjadi abnormal dan berbercak cokelat.

Sementara itu, serangan aphids lebih sporadis. Hama ini akan menghisap cairan tanaman dari pucuk tunas hingga daun bagian bawah. Serangan hama ini menyebabkan daun mengeras, menggulung ke bawah, dan berembun jelaga berwarna hitam. Akibatnya, proses fotosintesis menjadi terganggu.

pencegahan :

  • gunakan Mulsa plastik hitam perak.

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang penyakit. Selain itu hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili lainnya, seperti melon, semangka dan waluh.

Pemberantasan :

  • Jika serangan banyak dilakukan oleh thrips sp. lakukan penyemprotan insektisida yang tepat pada sore hingga malam hari. Jika hanya aphids yang menyerang, penyemprotan bisa di lakukan pada pagi atau sore hari.

  • Beberapa contoh insektisida yang bisa di gunakan adalah Caleb-tin 18 EC, Demolish 18 EC, Pemekar Daun, Cates 18 EC. Guanakan dosis sesuai anjuran yang tertera pada label kamasan.

 Mites

Mites bisa di sebabkan olehTarsonomus sp. , Tetranichus sp., dan Hermitarsonemus sp. Hama ini termasuk jenis hama akarina. Bentuk tubuhnya seperti laba-laba berukuran 1 - 2 mm. serta berwarna cokelat, merah, dan kuning.Binatang ini di sebut juga Tungau, biasanya tungau akan menghisap cairan tanaman. Perilakunya seperti Aphids bergerombol di balik daun. Serangan hama ini akan menyebabkan daun mengeras dan muncul karat di balik daun. Kondisi daun seperti ini pasti akan mengganggu proses fotosintesis.

pencegahan :

  • Gunakan Mulsa Plastik hitam perak.

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang penyakit. Selain itu hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili lainnya, seperti melon, semangka dan waluh.

Pemberantasan :

  • Semprot dengan akarisida ( pestisida untuk jenis akarina ) yang tepat sasaran. Lakukan penyremprotan pada pagi atau sore hari. Arahkan mata spray ke balik daun.

  • Contoh beberapa akarisida yang bisa di gunakan adalah Samite 135 EC, Morestan 25 WP, Meothrin 50 EC, dan Omithe 570 EC. Gunakam Dosis sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.
Downy Mildew atau Embun Bulu

Penyakit yang di sebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis sering menyerang tanaman mentimun. Serangan penyakit ini menimbulkan gejala awal berupa bercak kuning yang berbentuk kotak mengikuti alur tulang daun. Serangannya di mulai dari daun yang sudah tua. Senakin lama, bercak kuning semakin lebar dan daun mengering, serta cepat menular ke daun lebih muda yang ada di atasnya.

Pencegahan :

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua.

  • Perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan.

  • Lakukan sanitasi lahan secara rutin.

Pemberantasan :

  • Jika tampak gejala awal, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan ata hand spray ke permukaan daun bagia atas dan bawah.

  • Beberpa contoh fungisida yang bisa di gunakan adalah Score 250 EC, Detazeb 80 WP, Equation 64 WG, dan Chocrick 25 WP. Gunakam Dosis sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.


Powdery Mildew atau Embun Tepung

Penyakit ini di sebabkan oleh Erisiphe sp. Penyakit ini merupakan penyakit kedua yang sering menyerang tanaman mentimun. Gejalanya hampir sama dengan gejala Downy mildew. Perbedaanya, terdapat serbuk putih seperti tepung yang muncul di balik daun.

Pencegahan :

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua.

  • Perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan.

  • Lakukan sanitasi lahan secara rutin.

Pembearantasan :

  • Ketika gejala awal muncul, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan mata spray lebih dominan ke permukaan bagian bawah.

Fungisida yang bisa di gunakan di antaranya Score 250 EC, Detazeb 80 WP, Equation 64 WG, dan Chocrick 25 WP. Gunakam Dosis sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.



Panen dan Pascapanen Mentimun :


Buah mentimun mulai bisa di panen ketika tanaman berumur 32 - 35 HST.
Perkembangan buah mentimun termasuk cepat. Pada umumnya, kegiatan panen di lakukan setiap hari sampai akhir masa panen.
Lakukan pemanenan dengan memperhatikan ukuran mentimun yang sesuai dengan permintaan pasar. Pasar supermarket memerlukan mentimun sayur dengan dua kemasan sebagai berikut.

  • mentimun acar yang panjang buahnya sekitar 10 - 15 cm, Berbentuk lurus, serta kulit mulus dan segar.

  • Mentimun besar yang panjang buahnya 15 - 20 cm, berbentuk lurus, serta kulit mulus dan segar.

  • khusu Untuk Mentimun jepang, kriterianya panjang 20 - 30 cm dan garis tengah 3 - 4 cm, bentuk buah lurus dan kulit mulus, masih muda dan segar.

Setiap pemanenan, kumpulkan hasil panen di tempat teduh atau gudang berventilasi.

Lakukan Grading untuk grade mentimun acar dan mentimun besar. untuk mentimun jepang, lakukan sortasi mutu. Penyortiran atau grading sebaiknya dilakukan sekaligus sambil menyusun mentimun di dalam boks plastik berkapasitas 20 kg atau 40 kg. Susun mentimun secara teratur agar buah tidak patah pada saat pengangkutan ke pasar.

Kriteria di luar grade mentimun acar dan mentimun besar termasuk ke grade C dengan spesifikasi bentuk bengkok, kulit kurang mulus, tetapi performa buah segar. Buah yang termasuk ke Grade C bisa langsung di kemas ke dalam karung jaring untuk di jual ke pasar tradisional.

1 komentar:

  1. Gan binih yang bagus merek apa ya
    Kacang panjang
    Mentimun
    Terong
    Terima kasih bantuanya y gan

    BalasHapus