Selasa, 21 Juli 2015

MANFAAT BUAH PISANG

Pisang buah yang satu ini sangat populer  di kalangan kita, selain karena mudah didapat , murah, buah ini juga banyak kandungan vitaminnya. Pisang (Banana) adalah pohon jenis Terna (pohon dengan batang yang lunak dan tidak berkayu) dari suku Musaceae dengan batang yang kuat, dan daun-daun yang besar memanjang dan berwarna hijau tua. Buah pohon ini nampak dalam bentuk sisir-sisir, yang tiap sisirnya berisi (10 20) pisang, dan dalam buahnya tidak terdapat biji. Pisang  merupakan buah dengan sumber gizi yang hampir sempurna karena pisang mengandung nutrisi enam yaitu: air, gula, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dan berkat tingginya nilai gizi yang dikandungnya, maka ia telah menjadi makanan penting (pokok) bagi banyak orang. Konon buah ini berasal dari asia tenggara kemudian buah ini mulai menyebar ke benua bagian barat. Dan perlu diketahui bahwa indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbanyak, yaitu pada urutan ke empat dunia. Dalam pisang terkandung banyak serat dan beberapa  vitamin.
Manfaat Pisang Bagi Kesehatan
Diantaranya :
  • Meningkatkan kekebalan tubuh
    Vitamin A, C, dan B6 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
  • Obat hipertensi (tekanan darah tinggi)
    Kandungan kalium membantu mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga tekanan darah terkendali. Kandungan seratnya yang mampu mengikat lemak dapat mencegah terbentuknya plak yang berdampak naiknya tekanan darah.
  • Mencegah penyakit jantung
    Vitamin C dan flavonoid pada pisang yang bersifat antioksidan mencegah oksidasi lemak penyebab penyakit jantung. Kaliumnya merupakan tonik yang baik bagi jantung. Serat pektinnya ikut berpengaruh dalam membantu menurunkan kolesterol.
  • Kesehatan janin
    Ibu hamil disarankan makan pisang karena kandungan asam folatnya mudah diserap janin.
  • Mengatasi anemia (kurang darah)
    Buah ini juga mengandung zat besi. Dua buah pisang setiap hari, cukup membuat penderita anemia terselamatkan.
  • Mengatasi gangguan pencernaan
    Pisang memiliki khasiat antasida serta mudah dicerna sehingga baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam lambung. Penelitian di Inggris terhadap hewan coba, hewan yang diberi makan pisang, dinding lambungnya menjadi lebih kuat. Untuk itu pilihlah pisang yang manis seperti pisang raja. Serat pada pisang melancarkan buang air besar. Vitamin B6-nya membantu meredakan gejala diare.
  • Menurunkan berat badan
    Karbohidrat kompleks tidak menaikkan kadar glukosa dengan drastis; juga rendah lemak sehingga aman untuk peserta program penurunan berat badan. Asalkan, pisang tidak diolah dalam bentuk banana milk shake, pisang goreng, ataupun kolak. Serat pada pisang juga menurunkan berat badan karena melancarkan proses metabolisme.

  •  KECANTIKAN Pisang kaya akan kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin Z, kalsium, protein, magnesium, besi, fosfor, air, gula, serat, dan kandungan lainnya. Kandungan gizi ini tidak hanya bagus untuk kesehatan tapi juga berguna untuk kecantikan, terutama pada bagian kulit.
    Kecantikan kulit.  Untuk kecantikan kulit pisang biasa dileburkan dan di oleskan pada daerah kulit yang diinginkan. Bisa dioleskan begitu saja atau di ramu seperti masker.
    –          Mengurangi  kulit kering.
    –          Mengangkat sel kulit mati.
    –          Menghilangkan jerawat, bekas jerawat, dan noda kulit.
    –          Membuat kulit wajah cerah, lembut, dan kencang.
    –          Mencegah penuaan serta keriput.
    –          Membuat kulit payudara lebih kencang.
    –          Mempercepat penyembuhan luka pada kulit.
    –          Menghilangkan kulit kehitaman dibawah mata (lingkaran hitam0
    Diet. Masa sekarang, kecantikan tubuh sering di identikkan dengan tubuh yang langsing. Hal ini membuat banyak yang berusaha diet untuk menurunkan berat badan guna memperoleh tubuh yang cantik atau langsing. Pisang dengan nutrisi tinggi dan kalori rendah tentu menjadi salah satu makanan favorit untuk diet. Kalori pada 1 buah pisang hanya berkisar kurang lebih 100 kal.
    Kecantikan rambut. Dengan menggunakan pisang seperti layaknya masker rambut. Biasa dicampur dengan minyak zaitun atau jeruk nipis, bisa juga madu maupun susu.
    –          Mengatasi ketombe, rambut beruban, atau kering
    –          Menurunkan banyaknya rambut rontok
    –          Melembabkan kulit kepala
    –          Membuat ramut lebih lembut, kuat, dan berkilau

    MANFAAT LAIN
    Meningkatkan kinerja otak. Dapat meningkatkan daya tangkap dan konsentrasi.
    Kecanduan atau terhadap rokok atau tembakau. Kandungan vitamin B6 dan B12 dapat menetralisir atau mengurangi  efek negatif dari nikotin baik secara fisik maupun psikologis.
    Wanita hamil. Pisang sangatlah cocok dan lengkap sebagai konsumsi wanita hamil. Yang sering dialami oleh wanita hamil adalah anemia, rasa lelah, kram kaki, dan mual. Dengan mengonsumsi pisang, kekurangan asam folat yang menjadi penyebab anemia teratasi. Buah ini juga menenangkan lambung sehabis mual, kram kaki dapat diatasi dengan kalium yang terkandung didalamnya. Selain itu pisang juga dapat membantu pertumbuhan otak, sumsum tulang belakang, pembuluh darah, tulang, gusi pada bayi.
Dan Menurut Kabar Terbaru
 
Pisang kini memberikan manfaat baru selain meningkatkan berat badan, yaitu meningkatkan jumlah sperma dan membuat sperma lebih subur. Pisang merupakan buah yang tinggi kalium dan rendah garam. Ini membuat pisang cocok sebagai camilan atau pencuci mulut yang sempurna untuk orang dengan tekanan darah tinggi.
Seorang ahli urologis di Singapura mengatakan bahwa seorang pria dapat meningkat kesuburannya dengan makan pisang secara teratur tiga hari sekali.
Sementara itu, seorang seksolog Dr. Prakash Mathur menyebutkan kalau jumlah sperma rendah adalah salah satu tantangan yang memengaruhi kesuburan pria yang membuat istri sulit hamil.
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi produksi sperma, oleh karena itu sebagian besar pria tidak subur terus mencari cara untuk meningkatkan jumlah sperma mereka.
"Setiap orang mengharapkan hasil sperma yang dapat membuahi telur betina, tetapi jika sperma yang dihasilkan di bawah kondisi normal atau disebut oligospermia akan menjadi sulit, jadi untuk menyembuhkan itu pisang adalah cara yang paling efektif," paparnya. (tam)

CARA BERTANAM TERONG

Budidaya Terong - Dari Persemaian Sampai Panen.
Persyaratan Tumbuh Terong :

Tipe Tanah            : tekstur tanah lempung sampai lempung berpasir yang mengandung bahan organik dan topsoil tebal. pH tanah optimum  : 5,5 - 5,8.

Ketinggian Tempat  : 100 - 800 m dpl
Syarat Lain             : drainase air lancar, terbuka sinar matahari, bukan bekas tanaman terong atau familinya ( seperti cabai, tomat, dan tembakau ).



Contoh Varietas Terong :

Mustang F-1
Warna buah ungu mengilap, daging putih bersih, dan rasa manis. Buah berukuran panjang 15 - 20 cm dan diameter 5 - 7 cm. Bobot rata-rata 150 - 200 gram per buah. Toleran terhadap layu dan busuk batang. Buah sudah bisa di panen ketika tanaman berumur 45 -55 HST. Potensi produksi 90 - 100 ton/ha.
Sembrani
Bentuk buah bulat memanjang, lurus, dan berwarna ungu. Buah keras dengan rasa manis. Buah memiliki ukuran panjang 20 - 22 cm dan diameter 4 - 5 cm. Bobot rata-rata 100 - 110 gram perbuah. Tanaman ini toleran terhadap layu bakteri dan busuk buah. Buah sudah bisa di panen ketika tanaman berumur 50 - 60 HST. Potensi produuksi 60 - 90 ton/ha.
Fortuna F-1
Bentuk buah bulat kecil, tetapi panjang. Warna buah hijau muda. Buah memiliki ukuran panjang 15 - 20 cm dan diameter 3,5 - 5 cm. Bobot rata-rata gram perbuah. Buah sudah bisa di panen ketika tanaman berumur 50 - 60 HST. Potensi produksi 90 - 100 ton/ha.

Persemaian Terong :

Kebutuhan benih per hektare sebanyak 130 - 150 gram.
Siapkan media semai berupa tanah steril dua bagian dan pupuk kandang satu bagian. Gunakan pupuk kandang dari kotoran kambing atau sapi yang sudah matang.
Lakukan penyemaian dengan tahapan sebagai berikut.
  1. Ayak tanah dan pupuk kandang menggunakan ayakan pasir, kemudian aduk rata.
  2. Siapkan polibag ukuran 6 cm X 10 cm yang sudah di lubangi kedua pojok dasarnya.
  3. Siapkan tempat persemaian berupa bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 15 cm, dan panjang disesuaikan kebutuhan. Sebagai patokan lahan seluas 1 m2 bisa menampung 400 - 500 polibag. Lokasi persemaian harus terbuka atau tersinari oleh matahari.
  4. Masukkan media semai ke dalam polibag hingga setengah volumenya, lalu tekan hingga agak memadat. Masukka kembali media semai hingga penuh. Susun polibag tersebut secara rapi dan rapat di persemaian yang sudah di siapkan. Kebutuhan polibag untuk satu hektare lahan adalah 20.000 - 21.000 buah.
  5. Sehari sebelum penanaman benih, siram media semai menggunakan larutan how harver silver dengan dosis 1 ml/l.
  6. Rendam benih selama enam jam. setelah itu, tiriskan dan bungkus menggunakan kain katun lembap.
  7. Peram bungkusan benih selama 18 jam dengan cara menyimpannya di tempat hangat atau di kotak karton yang di beri lampu pijar 15 watt agar temperatur di dalamnya terkondisikan 30o C- 32o C.
  8. Buat lubang tanam di tengah media polibag menggunakan ujung jari, lalau masukkan benih satu persatu. timbun tipis dengan sisa media setebal 0,5 cm.
  9. Siram dengan air bersih menggunakan Hand sprayer atau gembor halus dengan hati-hati, agar benih yang di tanam tidak berantakan.
  10. Tutup permukaan media polibag menggunakan katung, daun pisang, atau plastik agar tercipta suhu media yang hangat, sekaligus menekan penguapan air dari media semai. Lakukan penutupan ini selama 4 - 5 hari atau sampai benih bekecambah.
Lakukan perawatan persemaian dengan cara sebagai berikut.
  1. Setelah penutup persemaian di buka tentu terjadi penguapan air dari media semai. Lakukan penyiraman rutin setiap hari agar kelembapan media semai stabil.
  2. Pada saat bibit berumur 14 hari, lakukan penyiraman menggunakan larutan How Harvet silver dengan dosis 2 ml/l air.
  3. Jika di temukan penyakit rebah bibit ( dumping off ) segera semprot dengan Previcur n dan how harvet silver.
  4. Rawat persemaian selama 18 - 20 hari atau bibit sudah memilikidaun sejati sebanyak 3 - 4 helai.

Penanaman Terong :

Penyaiapan Lahan
  • Bersihkan lahan dari gulma dan semak penganggu.
  • Taburkan kapur pertanian jika pH tanah kurang dari 5,0. Untuk menaikkan 1 point pH tanah di perlukan 2 ton /ha.
  • Lakukan pembajakan atau pencangkulan lahan.
  • Buat bedengan sederhana dahuku, dengan ukuran lebar bedengan 110 cm dan tinggi selokan 50 - 60 cm, dan tinggi bedengan 15 - 20 cm.
  • Tentukan kebutuhan pupuk dengan standar dosis untuk satu hektare lahan .

Penanaman Bibit
  • Sebelum tanam, lakukan penyiraman bibit sampai media polibag lembab hingga ke bagian dasar polibag.
  • Pada sistem tanam menggunakan mulsa plastik hitam perak, congkel tanah di bagian lubang tanam sedalam 8 - 10 cm.
  • Lepaskan bibit beserta media perakarannya dengan hati-hati agar tidak pecah dan perakarannya tidak putus. Caranya, remas polibag denga tekanan ringan agar media sedikit memadat. Lepaskan dengan cara menarik bibit dari kantong plastik polibag dengan hati-hati.
  • Tanam bibit tanpa plastik polibag satu persatu sebatas 1 - 2 cm di bawah daun lembaga.
  • Jika masih berongga, timbun dengan tanah di sekitarnya dan sedikit di padatkan.
  • Lakukan penyiraman untuk mempercepat tanaman bveradaptasi dengan lingkungan barunya.

Pemupukan Susulan Terong :

  • Pada umur 4 - 5 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Silver dengan takaran 10 ml/ 14 liter air. Aplikasikan Di tanaman Terong.
  • Pada umur 10  HST, lakukan pemupukan menggunakan larutan NPK dengan dosis 5 g/l air. Aplikasikan di lubang tanam sekitar pokok tanaman . setiap tanaman memperoleh sekitar 200 ml larutan NPK.
  • Pada umur 25 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Plus dengan takaran 15 ml/ 14 liter air. Aplikasikan pada tanaman dengan menggunakan Hand sprayer.
  • Pada umur 40 - 45 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Gold dengan Dosis 15 ml/14 liter air .
  • jika pada saat produksi di jumpai banyak buah yang bengkok dan bentuknya abnormal, lakukan pemupukan kimia susulan menggunakan urea 100 kg/ha. Aplikasikan di samping tanaman dengan jarak 15 - 20 cm dari pokok tanaman.

Pemeliharaan Tanaman Terong :

Pemangkasan (Prunning) cabang
Jika banyak percabangan yang tumbuh dari ketiak daun, lakukan pemangkasan. Pilih dua atau tiga cabang produktif yang tumbuh paling besar dan sehat. Dari cabang yang tidak terpilih, pangkas bagian pucuknya saja, tidak dari pangkalnya. Tujuannya agar memberi kesempatan kepada akar untuk tumbuh luas dan persiapan perkembangan produktif.
Pemasangan Ajir Penopang
  • Fitrah tanaman timun sebernarnya menjalar di permukaan tanah. Namun, karena menginginkan permukaan kulit buahnya mulus dengan warna yang tidak belang, maka di perlukan ajir penopang buah mentimun menggantung
  • Lakukan pemasangnan ajir ketika tanaman berumur 3 - 7 HST agar tidak melukai akarnya.
  • Siapkan ajir dari bilah bambu dengan panjang 225 - 250 cm dan lebar 3 4 cm.
  • Tancapkan ajir di samping tanaman, sekitar 7 - 10 cm dari pangkal tanaman, dengan posisi miring ke dalam bedengan hingga bersilang di bagian ujung ajir tanaman di depannya. Di titik persilangan di beri galar bilah bambu yang menghubungkan persilangan satu dengan lainnya di sepanjang bedengan. Setelah itu, ikat menggunakan tali rafia tepat di titik persilangan ajir agar lebih kokoh.
Pengikatan Tanaman
Agar tanaman merambat di ajir, ikatkan tanaman pada ajir dengan menggunakan tali ravia. Lakukan pengikatan ini bersamaan dengan pertumbuhan tanaman ke atas, setiap 25 - 30 cm panjang batang.
Sanitasi Lahan
Salah satu penghambat produksi mentimun adalah adanya penyakit yang lebih dominan dari pada hama. Karena itu, lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitar tanaman secara rutin terutama jika teknik penanaman tanpa menggunakan mulsa plastik hitam perak untuk mencegah perkembangan penyakit.
Pengairan
  • Mentimun termasuk buah yang berair. Karena tanaman timun menghasilkan buah dari batang bagian bawah sampai ke atas, maka di perlukan kondisi tanah yang lembab dan stabil. Karena itu, lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menciptakan kelembapan tanah yang ideal.]
  • Sebaliknya, perakaran mentimun sangat sensitif terhadap kelembapan tanah yang terlalu tinggi. karena itu, lakukan perbaikan saluran drainase ketika penanamannya dilakukan pada musim hujan. Tujuannya, agar air hujan tidak sempat menggenang di dalam selokan.

Hama dan Penyakit Dominan pada Tanaman Terong :

HAMA ULAT
1. Ulat Perusak Daun
Ulat perusak daun bisa berupa Spodotera litura atau Plusia chalcites. Spodoptera litura di sebut juga ulat grayak. Ulat ini memakan daun sampai ke ujung daunnya. Tubuhnya berwarna hijau tua kebiruan dan hijau tua kecoklatan dengan totol - totol hitam di setiap ruas badannya. Pusia chalcites juga pemakan daun, tetapi suka berpindah pindah dari satu daun ke daun yang lainnya sehingga daun berlubang lubang. Warna tubuhnya hijau cerah.
Pencegahan :
  • Lakukan sanitasi lahan secara teratur.
  • Pasang perangkap kupu-kupu dengan membalurkan lem perangkap, seperti Cherry Glue dan Glumon ke botol bekas air mineral atau potongan pipa PVC.
Pemberantasan :
  • Jika tampak telur-telur yang menempel bergerombol di balik daun, langsung ambil, lalu remas dan kubur.
  • Lakukan penyemprotan insektisida jika sudah di jumpai serangan ulat ini.
  • Insektisida yang bisa di gunakan di antaranya Prevaton 250 SC, Ampligo 150 sc, Matador 25 EC, Curacron 500 EC, dan Dupont Lanate 40 WP. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
2. Ulat Penggerek Batang
Ulat yang suka menggerek batang terung adalah Meruca testuatif. Ulat ini suka menggerek batang terung yangb masih muda dengan cara melubangi batang dan masuk memakan jaringan batang di dalmnya. Keberadaan ulat ini bisa di ketahui dengan adanya kotoran yang mengumpul di samping lubang.
Pencegahan :
  • lakukan sanitasi lahan dengan baik dan benar.
  • Pasang perangkap kupu - kupu di beberapa tempat untuk menekan perkembangannya.
Pemberantasan :
  • Teliti keberadaan telur kupu-kupu di balik daun, petik daun tersebut lalu gerus dan kubur.
  • Lakukan penyemprotan insektisida yang tepat, terutama di lokasi yang tanamannnya terkena serangan.
  • Beberapa insektisida yang bisa di gunakan di antarannya Fastac 15 EC, Prevaton 250 SC, Buldok 25 EC, Sumo 50 EC. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
3. Ulat Penggerek Buah
Ulat yang suka menggerek bagiab buah terung adalah Earias sp. Ulat ini berwarna cokelat suka memakan kulit buah, sehingga menimbulkan lubang dangkal di beberapa tempat. Ulat ini juga sering memakan daging buahnya dengan cara melubangi buah.
Pencegahan :
  • Lakukan sanitasi lahan dengan benar dan secara rutin.
  • Psang beberapa pernagkap kupu di beberapa tempat.
Pemberantasan :
  • Jika di temukan telur kupu-kupu di balik daun, petik daun tersebut, lalu gerus dan kubur.
  • Jika sudah di temukan serangan, semprotkan insektisida yang tepat untuk ulat ini.
  • Beberapa insektisida yang bisa di gunakan di antarannya Descis 2,5 EC, Prevaton 250 SC, Ampligo 150 SC, Lanate 40 WP, dan Sumo 50 EC. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
TRHIPS DAN APHIDS
Thrips sp. dan Myzus persicae ( Kutu daun aphids ) termasuk hama penghisap cairan tanaman. Trhips sp. berupa kutu kecil dengan ukuran panjang 1 - 1,5 mm. Warnannya kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Serangannya ,enyebabkan pucuk tanaman mengeriting, buah bercak-bercak cokelat dengan bentuk abnormal. Sementara itu, aphids berupa kutu berbentuk bulat telur dengan panjang 2 - 3 mm. Warnanya kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Serangnnya menyebabkan daun keras menggulung ke dalam sehingga mengganggu proses fotosintesis.
Pencegahan :
  • Hindarkan menanam berdekatan dengan tanaman terung atau tanaman satu famili yanag sudah tua serta memiliki gejala serangan hama ini.
  • Gunakan mulsa plastik hitam perak.
  • Pasang perangkap Thrips di beberapa tempat, yaitu berupa kerts kuning yang di lapisi lem yang mengandung hormon seks pemanggil Thrips sp.
Pemberantasan :
  • Teliti bagian kelopak bunga, pucuk daun, dan permukaan daun bagian bawah. JIka di temukan hama ini, segera semprotkan insektisida yang tepat sasaran.
  • Insektisida yang bisa di guanakan di antaranya Agrimec 18 EC, caleb-tin 18 EC, Catez 18 Ec, Demolish 18 EC , dan Pemekar Daun. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
PENYAKIT EMBUN TEPUNG
Penyakit embun toung di sebabkan oleh Erysiphe sp. pada cuaca panas tetapi kelembapan tinggi, tanaman ini sering meyerang tanaman terung. Gejala awal di tandai dengan adanya becak Kuning yang mengikuti tulang daun. Di balik daun terdapat serbuk putih seperti tepung. Jika tidak segera di atasi, penyebaran penyakit akan sangat cepat hingga akhirnya daun menguning, kering dan rontok.
Pencegahan :
  • Lakuka sanitasi lingkungan dengan benar.
  • Perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan.
  • Hindarkan menanam berdekatan dengan tanaman tua yang terserang penyakit ini.
Pemberantasan :
  • Jika gejala awal sudah tampak, segera lakukan penyemprotan fungisida yang tepat sasaran.
  • Fungisida yang di gunakan di antaranya Dakonil 75 WP, Prvicur N 722 SL, Detazeb 80 WP,Dupont Equation 64 WP, dan Chocrick 25 WP. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.

PENYAKIT BUSUK DAUN, BATANG, DAN BUAH
Penyakit ini disebabkan oleh Phytoptora infestans dan Septoria lycopersici. Seperti penyakit lain, pada temperatur dan kelembapan tinggi - musim hhujan yang sering panas tiba-tiba, Penyakit ini sering menyerang tanaman pada serangan awal menimbukan gejala di antaranya bagian tanaman tampak seperti tersiram air panas. Kemudian melebarberwarna cokelat dan membusuk. Jika menyerang batang cabang akan menyebabkan layu di bagian cabang yang terserang.
Pencegahan :
  • Lakukan sanitasi lingkungan denganbenar.
  • Perbaiki drainase air, terutama pada musim hujan.
  • Hindarkan menanam berdekatan dengan tanaman tua yang terserang penyakit ini.
Pemberantasan :
  • Segera semprotkan fungisida yang tepat jika di temukan gejala penyakit ini.
  • Beberapa fungisida yang bisa di guanakan di antaranya Dakonil 75 WP, previcur N 722 SL, Topsin M 70 WP, Topsindo 70 WP. Gunakan dosis sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
PENYAKIT LAYU
Penyakit layu di sebabkan oleh Fusarium sp. Sama halnya dengan tanaman cabai dn tomat, layu Fusarium juga sering meyerang tanaman terung. Gejalanya sama, mula-mula tanaman layu hanya pada siang hari samapai beberapa hari. Sebaliknya, pada pagi hari kondisinya segar kembali setelah beberapa hari, layu tersebuat akan permanen.
Pencegahan :
  • Teliti riwayat tanah sebelum menanam. Minimum tiga musim ke belaklang, lahan tersebut bukan bekas penanaman terung dan tanaman sefamilinya, terutama yang pernah terserang penyakit layu.
  • Drainase harus tetap terjaga.
Pemberantasan :
  • Cabut tanaman yang layu, lalau bakar dan buang jauh dari lokasi penanaman. Pada posisi bekas tanam, tiga tanaman di sebelah kiri dan kanannya, serta lima tanaman di depannya harus di siram larutan fungisid yang tepat.
  • Funisida yang tepat di gunakan di antaranya Ridomil Gold MZ 4/64 WP dengan dosis 0,5 g/lair. siramkan larutan fungisida ini sebanyak 500 l per tanaman.

Panen dan Pascapanen Terong :

Pada umunya terung sudah bisa di panen ketika tanaman berumur 50 - 60 HST.
Lakukan pemanenan dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau tajam atau gunting stek, karena tangkai buah terung tergolong liat dan berkayu.
Ukuran Buah yang di panen tergantung permintaan, terutama untuk pasar supermarket. Kriteria buah terung sangat sederhana, yaitu :
  • Bentuk lurus
  • Kulit mulus dan masih muda, sehingga jika di belah bijinya masih putih dan belum keras
  • Ukuran disesuaiakan dengan permintaan pasar.
Kulit buah terung sagat lembut, sedangkan ujung tangkai buah keras berkayu, karena itu setekah pemanenan perlu memperhatikan proses penanganannya.
  • Ratakan ujung tangkai dan potong maksimum 0,5 cm dari pangkal kelopak buah menggunakan pisau tajam.
  • Susun buah terung di dalam noks plastik berkapasitas 20 kg atau 410 kg dengan susunana yang rapi dan teratur. Buah disusun searah, yaitu bagian ujung ketemu ujung dan bagian tangkai buah bertemu tangkai buah. Tujuannya agar tidak saling melukai kulit buah.
  • Jika tidak segera di pasarkan, semprot buah menggunakan air bersih beberapa kali untuk mempertahankan kesegarannya.

CARA BERTANAM JAGUNG LEGI ( MANIS )

BUDIDAYA JAGUNG MANIS - Jagung manis adalah termasuk sayuran yang potensial, masyarakat banyak mengkonsumsinya untuk jagung bakar, sayuran pelengkap yang lezat dan panganan alternatif yang enak dan bergizi seperti bakwan jagung, pudding jagung, dan kue jagung. Bahkan ada yang sudah mengolah untuk susu dan permen. Permintaan akan jagung manis dari tahun ketahun meningkat drastis terutama untuk kota-kota besar. Ini adalah peluang yang bisa diraih petani dalam usahataninya untuk menambah pendapatan keluarganya
Berdasarkan bukti genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu[1]. Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis).
Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 varietas jagung, baik ras lokal maupun kultivar.

Deskripsi
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 60-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Bunga Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.

Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis tidak mampu memproduksi pati sehingga bijinya terasa lebih manis ketika masih muda.

Teknis Budidaya

1. Syarat Benih
Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih + 10-20 kg/ha. Sebelum benih ditanam, sebaiknya direndam dalam larutan anti semut dan hama
2. Pengolahan Lahan
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi tertinggi diperoleh lewat pengolahan tanah yang baik dan benar, yaitu dengan cara dibajak dan digaru. Dengan pengolahan tanah akan diperoleh media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, mengurangi keberadaan gulma serta memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah. Untuk tiap 4 meter perlu dibuatkan got yang berfungsi sebagai jalur irigasi dan drainase. Kegiatan ini dilakukan minimal 15 hari sebelum tanam.
Akan tetapi penanaman tanpa olah tanah (TOT) bisa juga dilakukan untuk mengejar waktu tanam. Dengan catatan pembersihan lahan harus tetap dijaga untuk mengurangi serangan hama atau penyakit sisa dari tanaman terdahulu.
3. Teknik Penanaman
Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung 25×75 cm.
4. Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.
5. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 14 hari.
Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 4 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.
Pengairan dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.

6. Pemupukan
Waktu Dosis Pupuk Makro (per ha) ket
Urea (kg) TSP (kg) KCl (kg)
Perendaman benih -
- -
10 HST 120 80 25
20 HST 80 60 -
35 HST 100
- 50 -

Hama dan pengendaliannya :

1. Lalat bibit (Atherigona exigua S.)
Gejala serangan hama ini pada saat tanaman berumur 7 – 14 hst dengan gejala daun berubah menjadi kekuning-kuningan, disekitar gigitan atau bagian yang diserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati.
Ciri-ciri lalat bibit adalah warna lalat abu-abu dengan warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, panjang lalat 3 – 3,5 mm.
Pengendalian hama ini adalah dengan penanaman serentak dan menerapkan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup, terutama setelah selesai panen jagung. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, menjaga kebersihan lahan dari gulma, serta mengendalikan dengan semprot pestisida menggunakan Dursban 20 EC, Marshal 25 ST dengan dosis sesuai anjuran.

2. Ulat pemotong dan penggerek buah
Contoh ulat pemotong adalah Agrotis sp., Spodoptera litura.
Contoh ulat penggerek adalah Ostrinia furnacalis
Contoh ulat penggerek buah adalah Helicoverpa armigera
Gejala serangan ditandai dengan adanya bekas gigitan pada batang, adanya tanaman muda yang roboh.
Pengendalian hama-hama tersebut adalah dengan tanam secara serempak pada areal yang luas, mencari dan membunuh secara manual, serta melakukan semprot dengan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.


Penyakit dan pengendaliannya :

1. Penyakit bulai (Downy mildew)
Penyebab: cendawan Peronosclerospora maydis dan P. javanica serta P. philippinensis, merajalela pada suhu udara 270 C ke atas serta keadaan udara lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5 minggu mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1) penanaman menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas tahan; (3) cabut tanaman terserang dan musnahkan; (4) Preventif diawal tanam dengan penyemprotan fungisida
2. Penyakit bercak daun
Disebabkan oleh jamur Helminthosporium sp, dengan gejala adanya bercak memanjang berwarna kuning dikelilingi wanra kecoklatan. Semula, bercak tampak basah kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningan, dan akhirnya menjadi coklat tua.
Pengendalian dengan cara pergiliran tanaman serta dengan menyemprot bahan kimia seperti Daconil dan Difolatan.

3. Penyakit gosong bengkak
Disebabkan jamur Ustilago sp. yang menyerang biji, sehingga menyebabkan pembengkakan yang mengakibatkan pembungkus menjadi rusak.
Pengendalian dengan jalan mengatur irigasi dan drainase, memotong bagian yang terserang dan dibakar, serta menggunakan benih yang sudah dicampur dengan fungisida misalnya Saromyl.

4. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji
Penyebabnya adalah jamur Fusarium atau Giberella zeae. Penyakit ini baru dapat diketahui setelah klobot dibuka. Biji-biji yang terserang berwarna merah jambu atau merah kecoklatan yang akan berubah warna menjadi coklat sawo matang.
Pengendalian adalah dengan menggunakan benih varietas unggul, pergiliran tanaman, seed treatment, serta melakukan penyemprotan dengan bahan aktif Mancozep bila ada gejala serangan.


Panen :

Menentukan saat panen yang tepat sehingga kadar gula maksimum sangat penting. Soalnya, panen awal atau lambat akan menurunkan kadar gula dalam biji. Waktu panen tidak hanya faktor umur tetapi juga varietas, ketinggian tempat, dan musim. Di dataran rendah (100—300 m) panen lebih cepat, sekitar umur 60 hari. Sedangkan dataran menengah (400—700 m) berkisar umur 70 hari. Bila musim hujan, dipastikan panen mundur sampai 75 hari, sebaliknya sewaktu kemarau lebih cepat, 65 hari.
Suhu juga ikut menentukan saat panen. Ada rumus jitu menghitung saat panen yang tepat dengan metode akumulasi suhu harian, yaitu:
Saat panen = 570OC : (suhu rata-rata – 18OC).
Bila kita tanam pada Oktober, maka catat suhu rata-rata harian bulan itu. Data bisa diperoleh dari Stasiun Klimatologi terdekat (Stasiun Meteorologi. Misalnya, suhu rata-rata 26OC. Jadi, saat panen = 570OC : (26OC -18OC) = 71,25 hari. Dipastikan hasil panen buah jagung manis yang bisa 8 – 10 ton/ha itu berkualitas baik.


Analisis biaya
Sekarang mari kita berhitung pengeluaran dan pendapatan dalam budidaya jagung manis hasil yang di dapat per ha = 8ton
1. Pengeluaran

  • Sewa lahan 1ha/musim : Rp. 2.500.000
  • Benih 8kg @ Rp.200.000 : Rp. 1.600.000
  • Bajak tanah (luku + garu)@ Rp. 35.000 : Rp. 875.000
  • upah buat drainase 6Hk (P) @ Rp. 50.000 : Rp. 300.000
  • upah tanam 10 Hk(W) @ Rp. 30.000 : Rp. 300.000
  • pupuk : Rp. 800.000
  • upah pupuk 6HK (p) : Rp. 300.000
  • insctisida, fungisida, : Rp. 200.000
  • racun rumput : Rp. 200.000
  • Upah semprot 4Hk (p) : Rp. 200.000
  • Upah menyiang dan bumbun 20hk (w) : Rp. 600.000
  • Upah panen Rp. 100/kg x 8000kg : Rp. 800.000
TOTAL : Rp. 8.875.000

2. Pendapatan
Harga jual selalu brfluktuasi dari hari kehari terus berubah,
  • Harga jual terendah Rp.1200
  • Harga jual tertinggi Rp.2500
  • Harga jual rendah = Rp.1200 x 8000kg = Rp.9.600.000
  • Harga jual tinggi = Rp.2500 x 8000kg= Rp.20,000.000

3. Hasil
Jadi hasil yang di dapat dari :
  • Harga jual rendah = pendapatan – pengeluaran = Rp.9.600.000 – Rp.8.875.000 = Rp. 725.000
  • Harga jual tinggi = Rp.20.000.000 - Rp.8.875.000 = Rp.11.125.000,

BUDIDAYA TIMUN

Budidaya Mentimun - Mentimun merupakan tanaman yang memiliki daya adaptasi yang luas dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Buahnya biasa langsung dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya.
Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan.

Budidaya tanaman mentimun di negara Indonesia masih rendah, banyak cara dan teknik untuk melakukan budidaya mentimun agar Indonesia dalam bidang pertanian produksi mentimun lebih melimpah.

Namun, kondisi budidaya tanaman mentimun lebih maksimal di iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21-27oC. Sedangkan ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1000-1200 meter dari permukaan laut.

Persyaratan Tumbuh Mentimun :

Tipe Tanah : Cocok di tanam di lahan yang jenis tanahnya lempung sampai lempung berpasir yang gembur dan mengandung bahan organik.

pH tanah optimum : 5,5 - 6,8

Ketinggian tempat : 100 - 900 m dpl

Syarat lain : lokasi terbuka oleh sinar matahari, drainase air lancar, dan bukan bekas penanaman mentimun dan familinya seperti melon, semangka, dan waluh.

Contoh Varietas Mentimun :

Mayapada F-1

Memiliki bentuk buah meruncing dan warna buah hijau muda sampai sedang. Mentimun varietas ini memiliki ukuran panjang 16,0 - 16,5 cm dan diameter 3,0 - 3,5 cm. Bobot per buah sekitar 120 - 130 gram. Toleran terhadap penyakit downy mildew dan antraknosa. Varietas ini mulai bisa di panen ketika tanaman berumur 32 HST. Potensi produksi 50 - 60 ton/ha.



Panda

Vigor tanaman baik, cabang samping produktif. Buah berbentuk lonjong dan berwarna hijau muda. Buahnya berukuran panjang 17 - 18 cm dan diameter 3,5 - 4 cm bobot per buah sekitar 120 - 150 gram. Toleran terhadap penyakit downy mildew dan antraknosa. Mentimun sudah bisa di panen ketika tanaman berumur 33 HSt. Potensi produksi 40 - 50 ton / ha.



Venus

Cabang samping produktif. Bentuk buah langsing dengan bagian pangkal bulat. Daging buah manis, sehingga cocok untuk lalap. Buahnya berukuran panjang 15 - 16 cm dan diameter 3,5 - 4,0 cm. Bobot perbuah sekitar 120 - 130 gram. Toleran terhadap penyakit Antraknosa dan rebah batang. Sudah bisa di panen pada saat tanaman berumur 32 HST. Potensi produksi 50 - 60 ton / ha.


Persemaian Mentimun :

Kebutuhan benih per hektare sekitar 800 - 900 gram.

Siapkan media semai berupa campuran tanah steril sebanyak dua bagian dan pupuk kandang matang sebanyak satu bagian.

Lakukan penyemaian dengan cara sebagai berikut.

  • Ayak pupuk kandang dan tanah menggunakan ayakan pasir , kemudian campurkan secara merata.

  • Siapkan Polibag atau kantong plastik berukuran 6 x 10 cm yang sudah di lubangi di setiap sudut dasarnya.

  • Siapkan tempat persemaian berupa bedengan yang berukuran lebar 100 cm, tinggi 15 - 20 cm, dan panjang sesuai kebutuhan. Beri pembatas dari bilah bambu di kedua sisi bedengan dan penyekat disetiap panjang 1 - 1,5 m agar polibag bisa di susun rapat.

  • Isikan media semai kedalam polobag, lalu susun di tempat persemaian yang sudah di siapkan secara rapi dan rapat.

  • Sehari sebelum tanam benih, siram media polibag menggunakan How Harvet Silver dengan dosis 10 ml/ 14 liter air. Lakukan penyiraman hingga media semai di bagian dasar polibag menjadi basah.

  • Rendam benih di dalam air selama enam jam, lalu tiriskan dan bungkus dengan kain katun yang lembap.

  • Peram bungkusan benih di tempat yang hangat ( temperatur udara 30 - 32o C ) selama 12 jam. Bisa juga di peram di dalam kotak kardus atau kaleng yang di lengkapi dengan lampu bohlam berdaya 15 - 25 watt.

  • Tanam benih dengan cara di tancapkan di tengah polibag dengan kemiringan 45 derajat. Perhatikan ujung kutikula, yaitu ujung yang lancip, mengarah ke bawah. Timbun benih dengan media semai setebal 0,5 - 1 cm.

  • Setelah penanaman benih selesai, siram menggunakan gembor lembut agar benih tidak berantakan.

  • Untuk mempercepat dan menyeragamkan perkecambahan, tutup permukaan persemaian dengan karung atau daun pisang atau plastik selama dua hari, yaitu sampai calon daun lembaga mulai seragam menyembul ke permukaan media.

Lakukan perawatan persemaian dengan cara sebagai berikut.

  • Siram media semai secara rutin agar kelembapannya tetap terjaga.

  • Jika terserang penyakit rebah bibit ( dumping off ), semprotkan fungisida Benlate dengan dosis 1 g/l air atau Delsene dengan dosis 2g/l air.

  • Setelah berumur 10 - 12 hari atau daun sejati sudah tumbuh dua helai, bibit bisa di tanam di lahan.

Penanaman Mentimun :

Penyiapan Lahan

  • Bersihkan semak belukar dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dari lahan.

  • Lakukan pengapuran jika pH tanah di bawah 5,0. Untuk menaikkan satu point pH diperlukan kapur pertanian sebanyak 2 ton/ha.

  • Bajak atau cangkul lahan untuk membalik tanah dan memperbaiki struktur tanah.

  • buat bedengan sederhana dahulu dengan ukuran lebar bedengan 110 cm, lebar selokan 50 - 60 cm, dan tinggi bedengan 15 - 20 cm.

  • Tentukan kebutuhan pupuk dengan standar dosis untuk satu hektare lahan. Pada penanaman mentimun hibrida, ada dua aturan penggunaan pupuk, yaitu unutk sistem penanaman menggunakan mulsa plastik hitam perak dan untuk sistem penanaman tanpa menggunakan mulsa plastik hitam perak. Berikut ini penjelasan tentang kedua aturan penggunaan pupuk.

Penanaman

  • Sebelum penanaman di lahan, siram bibit di persemaian sampai media benar-benar lembab hingga ke bagian dasarnya.

  • Pada sistem tanam yang menggunakan mulsa plastik hitam perak, lakukan pencongkelan lubang tanam sedalam 8 - 10 cm.

  • Lepaskan bibit beserta media dan perakarannya dari plastik polibag dengan hati-hati agar media tidak pecah dan perakarannya tidak putus. Carannya, remas dengan tekanan ringan di bagian polibag agar media sedikit memadat. Setelah itu, keluarkan bibit beserta medianya dari plastik polibag.

  • Tanam bibit di lubang tanam. Atur kedalaman tanam dengan perkiraan 1 - 2 cm di bawah daun lembaga sejajar dengan permukaan tanah. Jika terlalu dalam, dikhawatirkan titik tumbuhnya terganggu oleh percikan air dan tanah. Jika terlalu dangkal di khawatirkan akan rebah dan patah, mengingat batang bibit mentimun bersifat sekulen ( tidak berkayu ).

  • Setelah penanaman selesai, lakukan penyiraman agar bibit cepat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.



Pemupukan Susulan Mentimun :


Pada umur 4 - 5 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Silver dengan takaran 10 ml/ 14 liter air. Aplikasikan Di tanaman Timun.

Pada umur 10 HST, lakukan pemupukan menggunakan larutan NPK dengan dosis 5 g/l air. Aplikasikan di lubang tanam sekitar pokok tanaman . setiap tanaman memperoleh sekitar 200 ml larutan NPK.

Pada umur 25 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Plus dengan takaran 15 ml/ 14 liter air. Aplikasikan pada tanaman dengan menggunakan Hand sprayer.

Pada umur 40 - 45 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Gold dengan Dosis 15 ml/14 liter air .

Jika pada saat produksi di jumpai banyak buah yang bengkok dan bentuknya abnormal, lakukan pemupukan kimia susulan menggunakan urea 100 kg/ha. Aplikasikan di samping tanaman dengan jarak 15 - 20 cm dari pokok tanaman.


Pemeliharaan Tanaman Mentimun :

Pemangkasan (Prunning) cabang

Jika banyak percabangan yang tumbuh dari ketiak daun, lakukan pemangkasan. Pilih dua atau tiga cabang produktif yang tumbuh paling besar dan sehat. Dari cabang yang tidak terpilih, pangkas bagian pucuknya saja, tidak dari pangkalnya. Tujuannya agar memberi kesempatan kepada akar untuk tumbuh luas dan persiapan perkembangan produktif.

Pemasangan Ajir Penopang

  • Fitrah tanaman timun sebernarnya menjalar di permukaan tanah. Namun, karena menginginkan permukaan kulit buahnya mulus dengan warna yang tidak belang, maka di perlukan ajir penopang buah mentimun menggantung.

  • Lakukan pemasangan ajir ketika tanaman berumur 3 - 7 HST agar tidak melukai akarnya.

  • Siapkan ajir dari bilah bambu dengan panjang 225 - 250 cm dan lebar 3 4 cm.

  • Tancapkan ajir di samping tanaman, sekitar 7 - 10 cm dari pangkal tanaman, dengan posisi miring ke dalam bedengan hingga bersilang di bagian ujung ajir tanaman di depannya. Di titik persilangan di beri galar bilah bambu yang menghubungkan persilangan satu dengan lainnya di sepanjang bedengan. Setelah itu, ikat menggunakan tali rafia tepat di titik persilangan ajir agar lebih kokoh.

Pengikatan Tanaman

Agar tanaman merambat di ajir, ikatkan tanaman pada ajir dengan menggunakan tali ravia. Lakukan pengikatan ini bersamaan dengan pertumbuhan tanaman ke atas, setiap 25 - 30 cm panjang batang.

Sanitasi Lahan

Salah satu penghambat produksi mentimun adalah adanya penyakit yang lebih dominan dari pada hama. Karena itu, lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitar tanaman secara rutin terutama jika teknik penanaman tanpa menggunakan mulsa plastik hitam perak untuk mencegah perkembangan penyakit.

Pengairan

  • Mentimun termasuk buah yang berair. Karena tanaman timun menghasilkan buah dari batang bagian bawah sampai ke atas, maka di perlukan kondisi tanah yang lembab dan stabil. Karena itu, lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada musim kemarau, untuk menciptakan kelembapan tanah yang ideal.]

  • Sebaliknya, perakaran mentimun sangat sensitif terhadap kelembapan tanah yang terlalu tinggi. karena itu, lakukan perbaikan saluran drainase ketika penanamannya dilakukan pada musim hujan. Tujuannya, agar air hujan tidak sempat menggenang di dalam selokan.



Hama dan Penyakit Dominan pada Tanaman Mentimun :


Thrips dan Aphids

Dua jenis kutu penghisap cairtan tanaman, yaitu Thrips sp. dan Myzus persicae, sering menyerang tanaman mentimun. Thrips suka menghisap pucuk yunas dan bunga, sehingga menyebabkan daun mengeriting serta bentuk buah menjadi abnormal dan berbercak cokelat.

Sementara itu, serangan aphids lebih sporadis. Hama ini akan menghisap cairan tanaman dari pucuk tunas hingga daun bagian bawah. Serangan hama ini menyebabkan daun mengeras, menggulung ke bawah, dan berembun jelaga berwarna hitam. Akibatnya, proses fotosintesis menjadi terganggu.

pencegahan :

  • gunakan Mulsa plastik hitam perak.

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang penyakit. Selain itu hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili lainnya, seperti melon, semangka dan waluh.

Pemberantasan :

  • Jika serangan banyak dilakukan oleh thrips sp. lakukan penyemprotan insektisida yang tepat pada sore hingga malam hari. Jika hanya aphids yang menyerang, penyemprotan bisa di lakukan pada pagi atau sore hari.

  • Beberapa contoh insektisida yang bisa di gunakan adalah Caleb-tin 18 EC, Demolish 18 EC, Pemekar Daun, Cates 18 EC. Guanakan dosis sesuai anjuran yang tertera pada label kamasan.

 Mites

Mites bisa di sebabkan olehTarsonomus sp. , Tetranichus sp., dan Hermitarsonemus sp. Hama ini termasuk jenis hama akarina. Bentuk tubuhnya seperti laba-laba berukuran 1 - 2 mm. serta berwarna cokelat, merah, dan kuning.Binatang ini di sebut juga Tungau, biasanya tungau akan menghisap cairan tanaman. Perilakunya seperti Aphids bergerombol di balik daun. Serangan hama ini akan menyebabkan daun mengeras dan muncul karat di balik daun. Kondisi daun seperti ini pasti akan mengganggu proses fotosintesis.

pencegahan :

  • Gunakan Mulsa Plastik hitam perak.

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang penyakit. Selain itu hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili lainnya, seperti melon, semangka dan waluh.

Pemberantasan :

  • Semprot dengan akarisida ( pestisida untuk jenis akarina ) yang tepat sasaran. Lakukan penyremprotan pada pagi atau sore hari. Arahkan mata spray ke balik daun.

  • Contoh beberapa akarisida yang bisa di gunakan adalah Samite 135 EC, Morestan 25 WP, Meothrin 50 EC, dan Omithe 570 EC. Gunakam Dosis sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.
Downy Mildew atau Embun Bulu

Penyakit yang di sebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis sering menyerang tanaman mentimun. Serangan penyakit ini menimbulkan gejala awal berupa bercak kuning yang berbentuk kotak mengikuti alur tulang daun. Serangannya di mulai dari daun yang sudah tua. Senakin lama, bercak kuning semakin lebar dan daun mengering, serta cepat menular ke daun lebih muda yang ada di atasnya.

Pencegahan :

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua.

  • Perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan.

  • Lakukan sanitasi lahan secara rutin.

Pemberantasan :

  • Jika tampak gejala awal, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan ata hand spray ke permukaan daun bagia atas dan bawah.

  • Beberpa contoh fungisida yang bisa di gunakan adalah Score 250 EC, Detazeb 80 WP, Equation 64 WG, dan Chocrick 25 WP. Gunakam Dosis sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.


Powdery Mildew atau Embun Tepung

Penyakit ini di sebabkan oleh Erisiphe sp. Penyakit ini merupakan penyakit kedua yang sering menyerang tanaman mentimun. Gejalanya hampir sama dengan gejala Downy mildew. Perbedaanya, terdapat serbuk putih seperti tepung yang muncul di balik daun.

Pencegahan :

  • Hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua.

  • Perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan.

  • Lakukan sanitasi lahan secara rutin.

Pembearantasan :

  • Ketika gejala awal muncul, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan mata spray lebih dominan ke permukaan bagian bawah.

Fungisida yang bisa di gunakan di antaranya Score 250 EC, Detazeb 80 WP, Equation 64 WG, dan Chocrick 25 WP. Gunakam Dosis sesuai aturan yang tertera pada label kemasan.



Panen dan Pascapanen Mentimun :


Buah mentimun mulai bisa di panen ketika tanaman berumur 32 - 35 HST.
Perkembangan buah mentimun termasuk cepat. Pada umumnya, kegiatan panen di lakukan setiap hari sampai akhir masa panen.
Lakukan pemanenan dengan memperhatikan ukuran mentimun yang sesuai dengan permintaan pasar. Pasar supermarket memerlukan mentimun sayur dengan dua kemasan sebagai berikut.

  • mentimun acar yang panjang buahnya sekitar 10 - 15 cm, Berbentuk lurus, serta kulit mulus dan segar.

  • Mentimun besar yang panjang buahnya 15 - 20 cm, berbentuk lurus, serta kulit mulus dan segar.

  • khusu Untuk Mentimun jepang, kriterianya panjang 20 - 30 cm dan garis tengah 3 - 4 cm, bentuk buah lurus dan kulit mulus, masih muda dan segar.

Setiap pemanenan, kumpulkan hasil panen di tempat teduh atau gudang berventilasi.

Lakukan Grading untuk grade mentimun acar dan mentimun besar. untuk mentimun jepang, lakukan sortasi mutu. Penyortiran atau grading sebaiknya dilakukan sekaligus sambil menyusun mentimun di dalam boks plastik berkapasitas 20 kg atau 40 kg. Susun mentimun secara teratur agar buah tidak patah pada saat pengangkutan ke pasar.

Kriteria di luar grade mentimun acar dan mentimun besar termasuk ke grade C dengan spesifikasi bentuk bengkok, kulit kurang mulus, tetapi performa buah segar. Buah yang termasuk ke Grade C bisa langsung di kemas ke dalam karung jaring untuk di jual ke pasar tradisional.

BUDI DAYA TELO MENYOK ( SINGKONG )

BUDIDAYA SINGKONG -Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Singkong merupakan dari jenis keluarga tanaman Euphorbiaceae, singkong biasanya dimanfaatkan bukan hanya buahnya saja seperti yang saya bilang di atas, namun buah singkong adalah salah satu buah-buahan yang menjadi makanan pokok bagi sebagian daerah. Kandungan Gizi Daun Singkong juga banyak diantanya adalah :
  • Vitamin (A, B17, dan C)
  • Kalsium
  • Kalori
  • Fosfor
  • Protein
  • Lemak
  • Hidrat arang
  • Zat besi.

A. Syaratan Tumbuh Singkong

Tanaman Singkong tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-700m dpl. Tanah yang sesuai adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak liat juga tidak poros. Selain itu kaya akan unsure hara. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah alluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol. Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8, dan untuk pH idealnya adalah 5,8.

Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 – 2500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10’C. Kebutuhan akan sinar matahari sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.
B. Persiapan Bibit Singkong
Ubi kayu atau Singkong paling mudah untuk diperbanyak. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.

C. Penyiapan lahan Singkong
Untuk menanam singkong / ubi kayu ini tidak begitu sulit. Untuk daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi ataupun terlalu banyak air, penanaman dilakukan dalam sebuah guludan atau bedeng. Selain itu, dengan menggunakan guludan memudahkan kita dalam pemanenan.

Untuk daerah yang mempunyai curah hujan sedikit atau kering, penanaman tidak perlu dilakukan dengan membuat guludan. Penanaman dapat dilakukan pada tanah yang rata. Tanah di cangkul dan di remahkan kemudian diratakan dan pengguludan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam. Pada saat perataan dapat pula disebarkan pupuk kandang atau kompos untuk penambahan unsure hara. Pengolahan tanah yang sempurna diikuti dengan pembuatan guludan yang dibuat searah dengan kontur tanah sebagai upaya pengendalian erosi. Selain itu dengan pembuatan guludan juga dapat memaksimalkan hasil dibandingkan dengan system tanpa olah tanah setelah tanam.

D. Penanaman Ubi Kayu Singkong
Waktu penanaman yang baik dilakukan pada awal musim kering atau kemarau dengan maksud untuk hasil penanaman dapat dipanen pada awal musim hujan.

Batang yang telah dipotong tadi kemudian ditanamkan dalam tanah. Jangan sampai terbalik, tanda yang dapat kita lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang disetek. Arah mata menuju ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.

Batang setek di tanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. Pada lahan tanaman yang subur dapat digunakan populasi tanaman 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang begitu subur dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. Jarak tanam dengan system monokultur adalah 100 x 50 cm. Untuk system tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan dengan lahan dan tanaman lainnya.
E. Pemeliharaan Tanaman Singkong
Tanaman singkong ini termasuk tanaman yang dapat mandiri sehingga, tanaman ini menjadi mudah dalam pemeliharaanya.

Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman seharusnya sudah disediakan ketika pengadaan bibit tanaman yang dapat pula ditanam pada pinggir lahan pertanaman. Hal ini untuk membuat tanaman ini seragam dalam pemanennya.

Agar tanaman dapat tumbuh baik dan optimal dilakukan dengan pengurangan mata tunas saat awal tunas itu muncul atau 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling baik dan sehat dalam satu tanaman.

Penyiangan dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain mengendalikan populasi gulma yang tumbuh. Selain itu saat penyiangan dilakukan dengan membumbuni batang tanaman sehingga dapat menjadi guludan.

G. Hama & Penyakit Tanaman Singkong

Hama yang sering menyerang tanaman ini biasanya adalah hama tungau merah (Tetranus urticae) dan serangan bakteri layu (Xanthomonas campestis) serta penyakit Hawar Daun (Cassava Bacterial Bligh / CBB).

G. Panen Singkong
Kriteria ubi kayu yang optimal adalah pada saaat kadar pati optimal. Yakni ketika tanaman itu berumur 6-9 bulan apabila untuk konsumsi. Untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya ubi kayu dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan varietas yang ditanam. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya yang rontok.

Cara pemanenan dilakukan dengan membuat atau memangkas batang ubi kayu terlebih dahulu dengan tetap meninggalkan batang sekitar 15 cm untuk mempermudah pencabutan. Batang dicabut dengan tangan atau alat pengungkit dari batang kayu atau linggis. Hindari pemakaian cangkul, karena permukaannya yang lebar yang tanpa disadari dapat memotong ubi.

Umbi yang baik setelah panen hanya berumu 1-3 hari tergantung penyimpanan. Setelah itu umbi sudah melakukan banyak perombakan kalori. Bahkan, kadang umbi berwarna kebiruan apabila kandungan HCNnya tinggi. Dan munculnya warna ini sangat mempengaruhi kualitas tepung.