Jumat, 13 September 2013

KELENGKENG PING PONG MANTAB BUAHNYA

Kelengkeng Pingpong berasal dari dataran Sungai Mekong, Vietnam. ( jarene buku sing tak woco ), Di daerah asalnya, kelengkeng varietas pingpong (kelengkeng pingpong) dikenal dengan nama Xuongcomvang. ( alun-alun ben ceto nek moco ). Seperti saudaranya kelengkeng jenis Diamond river, Kelengkeng pingpong ini merupakan tanaman asli daerah tropis. Hal inilah yang membedakan dengan Itoh (E-daw) yang merupakan tanaman subtropis.
Kelengkeng jenis ini memang belum sepopuler kelengkeng lokal. Namun, mulai banyak yang membudidayakannya. Maklum sich, keuntungannya lumayan.
Kelengkeng pingpong ini memang agak beda dari kelengkeng biasa. Besar buahnya empat kali lipat kelengkeng lokal. ( Wow Guede tenan.!! ) Bijinya juga tentu lebih besar, tapi daging buahnya tebal dan beraroma wangi. Buah ini juga masih jarang mejeng di pasar kita ( Pantesan wae golek neng pasar singgahan durung ono ). Sebab, memang belum banyak petani kita yang membudidayakan Kelengkeng Pingpong ini.
Kelengkeng Pingpong merupakan tanaman tropic yang tumbuh subur di tanah berketinggian 500 meter di atas permukaan laut (dpl).

Kelengkeng pingpong sangat mudah untuk dibudidayakan di tanah terbuka ataupun untuk keperluan tabulampot (tanaman buah dalam pot) sebagai penghias halaman rumah. Sangat cocok ditanam di daerah panas pada lahan yang sempit sekalipun asalkan berada di tempat terbuka. ( Mugo-mugo neng Deso lajo iso tumbuh subur yo.. )

Selain buahnya yang besar, rasanya yang manis, aroma kelengkeng pingpong juga lebih wangi daripada kelengkeng lokal ataupun kelengkeng yang sering kita jumpai di supermarket yang sering kita sebut kelengkeng bangkok. Keunggulan lain dari kelengkeng jenis ini adalah ia bisa panen ( panen besar ) tiga kali dalam setahun, ( asik iki sak tahun uwoh ping telu ) sedangkan sub-pembuahan bisa terjadi sepanjang tahun asalkan nutrisi untuk tanaman ini cukup. Jadi selama setahun penuh dapat menikmati buah kelengkeng pingpong ( manteb tenan iki ). Selain itu
tanaman ini nyaris tanpa hama, musuh utama pada saat pertumbuhan adalah belalang sedangkan pada saat berbuah adalah kalong ( kelelawar utowo lowo ).

 Cara Tanam dan Pemeliharaan

Untuk bibit ukuran besar siapkan lubang 0,75m x 0,75m x 0,75m sedang untuk bibit yang kecil siapkan lubang ukuran 0,5m x 0,5m x 0,5m dengan media campuran 1:1:1 masing-masing untuk tanah : pasir atau sekam : pupuk kandang (sebaiknya gunakan pupuk kandang dari kotoran kambing, karena punya kadar phosphate lebih besar daripada kotoran sapi). Sebaiknya campuran media dibiarkan dalam lubang selama seminggu, untuk kemudian digunakan untuk menanam (hal ini supaya mikroba dari pupuk kandang dapat menyebar dengan baik kecampuran media sehingga media lebih gembur dan juga memberikan waktu adaptasi bagi bibit yang akan ditanam terhadap kondisi lingkungan sekitar).



Pada saat penanaman sobek bagian bawah dari karung atau polybag, ( nek tuku bibite biasane ono plastike wadahe lemah gawe tukulan oyot, lha kui plastike disuwek ben oyote iso tukul apik ) jangan dari bagian pinggir wadah supaya media dan akar tidak goyang. Apabila perawatannya baik (sering dipupuk, disiram dan didangir) biasanya tanaman dari stek akan mulai berbunga dan berbuah pada umur 8-12 bulan. Sedangkan yang dari biji bisa mulai berbuah pada umur 21-24 bulan.

Sekedar mengingatkan sebaiknya penyiraman dan penyemprotan pupuk dilakukan pada malam hari atau pagi hari sebelum matahari terbit, hal ini lebih efektif karena pada saat itulah stomata pada daun terbuka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar